Minggu, 27 Oktober 2013

Setengah Semester Kuliah di Kedokteran

Fakultas Kedokteran UNTAN
Assalamu’alaikum microblogger semuaaaaa!!!! 
Long time no see ya :) 
Ada yang kangen? Haha abaikan. 

Well, Insya Allah kali ini saya akan berbagi pengalaman saya selama kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura dalam tiga bulan terakhir ini. Ada banyak, sangat banyak pengalaman, pengetahuan, teman, tugas, serta motivasi yang saya dapatkan disini. Mulai dari mana ya ceritanya? Hmmm, mulai dari tes masuk aja kali yah? 

Jadi begini ceritanya. Dua minggu sebelum menempuh Ujian Nasional SMA, saya dan 24 murid SMA Negeri 1 Sungai Raya yang lain mengikuti seleksi tahap I tes ikatan dinas kedokteran Kab. Kubu Raya. Seleksi pertama di tingkat kabupaten diikuti oleh 66 peserta se-Kubu Raya, dan sekolah kami merupakan sekolah yang mengirimkan perwakilan terbanyak dibandingkan sekolah-sekolah lainnya. Soal tes yang diujikan pada tahap I ini tidaklah terlalu sulit, karena sebagian besar soal berupa soal penalaran, bukan soal hitung-hitungan yang bisa bikin otak keriting. Soal ini disusun langsung oleh tim dosen dari FK UNTAN, sehingga kerahasiaan soal ini sangat terjaga (tsaaah).  
Lembar jawaban harus diisi menggunakan pensil 2B. Alhamdulillah pada hari itu saya membawa pensil 2B lengkap beserta rautannya. Hanya saja saya tak membawa penghapus yang pasti akan saya gunakan dalam proses pengerjaan soal. Maka, saya memutuskan untuk berkeliling ruang tes, mencari pinjaman penghapus. Sayangnya semua peserta hanya membawa 1 buah penghapus. Dan apa yang saya lakukan? Saya pun menghampiri teman saya, Sela, mengemis untuk memintanya membagi penghapusnya hehe. Karena kami adalah teman baik dan saling simbiosis mutualisme, maka Sela pun membagi penghapusnya menjadi 2 bagian dan meminjamkan satu bagian kepada saya. Ini sungguh so sweet sekali. Terima kasih Sela, penghapus ini akan sangat berguna nantinya. 

Proses pengerjaan soal pun dimulai, dan saya sangat gugup kala itu. Detik demi detik rasanya sangat lama berjalan, sehingga sudah tak terhitung lagi berapa kali saya membolak-balik soal yang berisi tentang biologi, fisika, kimia dan bahasa inggris itu. Akhirnya, saat yang ditunggu-tunggu pun tiba. Waktu mengerjakan soal sudah selesai! :D 

Dua minggu setelah prosesi seleksi tersebut, kami menjalankan UN SMA. Sudah pada tau kan ada berapa paket soal yang diujikan dalam UN 2013? Ya, hal itu membuat soal kami berbeda antara peserta yang satu dengan yang lainnya. Pada saat UN, saya duduk di antara Damar dan Dodi, dan banyak awkward moment yang tidak bisa saya ceritakan satu per satu sama kalian. Well, cerita tentang UN ada banyak banget, jadi di-skip dulu ya. Mungkin akan saya posting di lain waktu. 

Back to topic. Beberapa minggu setelah UN, hasil seleksi tahap I pun keluar. Dan alhamdulillah saya masuk di 10 besar, sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan ke tes tahap II. Beberapa hari setelah itu kami melaksanakan tes tahap II di amphiteater FK UNTAN. Tes tahap II terdiri dari tes kemampuan akademik (biologi, fisika, kimia, bahasa inggris) dan psikotes. Pada hari pertama kami melakukan psikotes dari pagi sampai sore full. Di hari kedua, kami diberikan waktu untuk beristirahat. Pada hari ketiga dilaksanakan tes kemampuan akademik. Setelah ishoma di hari ketiga, lembar jawaban kami langsung di-scan didepan 69 peserta dari 7 kabupaten di Kalbar. Dan alhamdulillah, nama saya kembali masuk di lima besar. 

Tes selanjutnya adalah tes kesehatan bagi peserta yang lolos di lima besar. Ini adalah tes penentuan apakah kami dinyatakan layak untuk kuliah di FK UNTAN atau tidak. Tes ini berjalan lancar-lancar saja, hingga akhirnya saya kembali dibuat dag dig dug pada saat tes buta warna. Bukan... Saya tidak buta warna, tetapi terjadi kesalahan teknis pada saat saya ditanyain dokternya. Teman-teman pada tahu buku ishihara kan? Nah, buku itulah yang dipakai untuk mengetes tingkat kebutaan warna pada diri seseorang. Di buku ishihara itu ada sebuah gambar yang bukan berbentuk pola angka, tetapi saat ditanyain oleh dokter tentang gambar tersebut, saya dengan yakinnya menjawab, “angka 2, dok,”. 
Setelah keluar dari ruang pemeriksaan, saya menanyakan hal tersebut pada Ester. 
“Ter, di buku ishihara tuh semuanya angka kah?” 
“Hah? Ndak tuh. Ada yang bukan angka.” 
“Benarlah? Tadi aku jawab semuenye angka... Ade yang kayak cacing tuh aku bilang angka 2, ter,” “Udahlah, ndak ape-ape bah.” 

Akhirnya saya tidak bisa tenang pada saat itu hingga pengumuman hasil tes kesehatan. Dag. Dig. Dug. Waktu yang berjalan tiap detik demi detiknya terasa lamaaaaa sekali. Maka, saya pun memutuskan untuk pergi ke acara Dies Natalis UNTAN di Auditorium bersama Sela. Kami mengelilingi stand-stand yang ada hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 14.30. 
“Sel, ke amphiteater yok. Pengumuman jam 3 nih.” 
 “Yok lah.” 
Kami pun kembali menuju amphiteater dengan perasaan yang semakin dag dig dug. Baru saja sampai di parkiran depan Fakultas Kedokteran, saya melihat kedua orang tua saya sudah berada di hall depan FK, sepertinya mereka sudah mau pulang. Saya pun menghampiri mereka. 
“Mak, udah ke pengumuman?” 
“Udah dah. Udah selesai ni.”
 “Benarlah? Ngape di surat tu ditulisnye jam 3?” 
“Dipercepat pengumuman tu.” 
“Jadi cemane? Lolos dak, Mak?
 “Alhamdulillah, yang 3 besak tu lolos semue.” 
“Alhamdulilllah...” 
Saat itu seperti ada perasaan baru yang melingkupi saya. Mimpi, cita-cita, harapan yang kemudian terwujud. Amanah baru. Berkat doa-doa kalian. Orang tua, para guru, keluarga besar, kerabat, para mentor, tak lupa juga teman-teman yang mendukung maupun meremehkan. Semuanya. Terima kasih banyak :’) Jasa kalian tak akan pernah terbalas *hug*. 

Ini bukanlah akhir, karena ini hanyalah satu langkah ke depan. 

Dan yang lolos 3 besar semuanya berasal dari SMANSA SERA, saya, may, dan egi. Sesuai janji kepsek, beberapa hari setelahnya kami mengadakan syukuran di sekolahan. Kala itu Pak Faisal yang memimpin doa. Setelahnya adalah acara yang paling ditunggu, makan-makan di ruang guru! :9 

Tak lama setelah pengumuman tes ikatan dinas ini, hasil seleksi nasional masuk PTN pun diumumkan. Sore itu sudah hampir maghrib, dan saya sedang berselancar di dunia maya. Hp saya pun bergetar, pertanda bahwa ada sebuah panggilan masuk. 
“Halo? Assalamu’alaikum.” 
“Wa’alaikum salam, Dar...” 
“Oy? Ngape, Sel?” 
“Kau udah ngecek hasil snmptn belom?” 
“Belom Sel. Kalau keterima pun bah pasti aku cancel... Kau udah ke?” 
“Udah.” 
“Wesss. Lolos dak? Dimane?” 
“Alhamdulillah lolos Dar. Di MIPA.” 
“Cieee alhamdulillah. Nyaman dah lah, tak usah ikut sbmptn lagi.” 
“Tapi MIPA UI, Dar...” suara sela bergetar kala itu. 
“Alhamdulillah...” tiba-tiba suara saya tercekat. UI? Apakah orang tua Sela akan setuju? Apakah biaya hidup disana bisa dijangkau oleh orang-orang seperti kami? Apakah kemudian, jarak akan memisahkan persahabatan kami? 
“Cemane ni Dar? Aku takut emak aku ndak bolehkan.” 
“Ikhtiar jak dulu. Omongkan baik-baik Sel.” 
“Tapi biaya hidup disana mahal tu Dar. Okelah uang pangkal tahun ini ditiadakan, uang semesteran bise disesuaikan dengan penghasilan orang tua. Tapi bah...” 
“Udahlah, Insya Allah ndak ape-ape. Di UI kan banyak beasiswa. Bilang jak gitu ke emak kau nanti.”
“Hmm, iyelah...” 

Dan alhamdulillah, setelah melewati berbagai proses pro-kontra antara orang tua, keluarga, dan teman-teman, saat ini Sela sedang melanjutkan studinya di MIPA KIMIA UI. Selain Sela, ada banyak teman-teman lain yang melanjutkan pendidikannya di tempat-tempat yang super sekali yang tak bisa saya sebutkan satu persatu. 
*** 

Sepertinya cerita tentang tes masuk saja sudah panjang, ya? Baiklah, saya akhiri postingan ini sampai disini dulu. Keep reading untuk tahu kelanjutannya ya. Oh iya, Selamat Hari Blogger Nasional! Keep blogging :)

3 komentar:

  1. Assalamu'alaikum. kak berapa minggu setelah tes baru pengumuman?
    pengumumannya dari sekolah ke kak?
    mohon doanya y agar lydia bisa lolos seperti kakak. :)
    sukron.

    BalasHapus
  2. terimakasih kaa atas sharing pengalamannya, doakan saya yah ka bisa diterima FK UNTAN melalui jalur undangan, Amin:)

    BalasHapus
  3. Jadwal test masuk hanya setahun sekali ya? Sy berniat masuk FK Untan tahun depan. Ada tips utk nenjawab soal ujian? Thanks

    BalasHapus