Sabtu, 24 November 2012

Tentang Sabtu Malam, Bubur Pedas dan Bule

doesn't it yummy? :9
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh! Alhamdulillah, kali ini bisa kembali posting di blog lagi. Sebelumnya marilah kita panjatkan doa bagi saudara-saudara kita di Palestina supaya diberi kekuatan oleh Allah SWT dalam menjalani hidup ini.

Baiklah sobat, pada malam Minggu Sabtu malam ini (ingat, SABTU MALAM) saya akan menceritakan pengalaman saya yang lumayan unik. Kenapa bisa dibilang unik? Karena peristiwa kayak gini jarang banget bisa dialamin. Alhasil, pada Sabtu malam ini saya menderita penyakit yang obatnya cuma ada satu di dunia. Penyakit apaan tuh? Kelaparan! Dan tau apa obatnya? Cuma ada satu, yaitu makan.


Hatta pada suatu ketika berangkatlah saya menuju kedai Bubur Pedas Pak Ngah yang terletak tidak begitu jauh dari rumah saya. FYI aja sih, bubur pedas itu salah satu makanan khas Kalimantan Barat yang supperr sekali rasanya. Karena tidak ada orang yang bisa saya ajak untuk pergi kesana, maka saya memutuskan untuk pergi sendirian. Sesampainya di kedai itu saya langsung memesan menu andalannya, semangkuk Bubur Pedas. 


Selang detik demi detik yang terlewati, datanglah pesanan yang saya nanti-nanti itu. Karena bubur pedas Pak Ngah ini supperr sekali rasanya, saya pun menikmati hidangan ini dengan penuh perasaan. Pada suapan terakhir, datanglah seorang ibu yang membawa anak beserta seorang lelaki. Dan kamu tahu sobat? Lelaki dan anak yang dibawa ibu itu adalah BULE! Emangnya ada apa sih sama bule? Biasa aja emang... Hanya saja yang membuat saya terkejut adalah sapaan ibu itu yang bilang gini ke saya: “Boleh duduk disini?” sambil menunjuk dan melihat kursi kosong di sebelah saya. Saya yang masih belum loading hanya bisa mengangguk.¬ Maka, mereka bertiga itu duduk satu meja dengan saya. Karena aneh melihat bule yang memesan bubur pedas, saya pun memutuskan memperlambat periode makan saya supaya bisa melihat bule yang lagi makan bubur pedas. Yah, namanya juga kurang kerjaan :P 

Sebenarnya saya ingin menanyakan tentang negara asal mereka. Namun, karena anak kecil bule yang unyu yang tadi dibawa ibu itu ga bisa diem, saya mengurungkan niat saya. Anak bule yang unyu itu sepertinya baru belajar mengeja (spelling). Hal ini saya simpulkan karena anak bule unyu itu selalu teriak-teriak ga jelas seperti ini: “Ar ei em ei... RAMA!!!” Begitulah kurang lebih kata-kata yang diucapkan anak bule unyu itu. Dan Ibunya, yang dia panggil Mommy hanya tersenyum melihat tingkah anak bule unyu itu. Kemudian, terjadilah percakapan diantara mereka. 

Anak Bule Unyu (ABU): “Mommy, I wanna spell your name...” 

Mommy Anak Bule Unyu (MABU): “My name?” 

ABU: “Yes, your name.” 

MABU: “My name is siti sann..” 

ABU: “No, Mom, your name!” 

MABU: “Yes, my name is Siti Sann..” 

ABU: “Es ai ti es ai...” 

MABU: “No, that called sitsi!” 

ABU: “ar ei em ei... RAMA!!!” 

Namanya anak kecil, itu lagi yang disebutin sama anak bule unyu itu. 

Kemudian bapak si bule itu sepertinya merasa tidak enak sama saya, lalu berkata (dengan agak berbisik) pada ibu si anak bule unyu itu.
Bokap Anak Bule Unyu (BABU): “Why is he always yelling?” 

MABU: “ What?” 

Karena bapaknya si anak bule itu ngomong sambil berbisik, mungkin si ibunya tidak mendengar dengan jelas dan salah menyimpulkan. 

MABU: “Okay. Let’s move.” 

BABU: “No...” 

MABU: “Move?” 

BABU: “Oh, okay...” 

Kemudian bapaknya si anak bule unyu itu senyum sama saya dan mereka pindah ke meja yang letaknya di seberang meja saya. 

Baru saja mereka berpindah, datang seorang anak laki-laki yang gerakannya sangat amat lincah. Mungkin anak itu adalah anak pemilik kedai Pak Ngah. Anak itu muter-muter di sekitar mesin kasir dan hal itu otomatis mengganggu kasir di kedai. 

Anak bule yang unyu tadi memperhatikan adegan itu dan menunjukkan tangannya mengarah ke anak nakal tadi seraya berkata: “Mommy, that is a naughty boy, right?”. Kemudian anak nakal itu mendatangi meja mereka dan memukul meja itu, dan kemudian masuk lagi ke belakang. Ibu dari anak bule yang unyu itu pun berkata pada anaknya: “Don’t point other!”. Dan anak bule yang unyu itu pun terdiam. 

Well, seperti itulah cerita di Sabtu malam ini. Semoga ada hikmah yang bisa kita ambil dari kisah di atas. Atas perhatian sobat yang telah meluangkan waktunya untuk membaca, saya mengucapkan terima kasih dan sampai jumpa!
Read More..